JAKARTA - Untuk menghindari produk ekspor tujuan AS dikenai tarif tinggi sebagai dampak perang dagang Cina-Amerika Serikat, para pengusaha Cina belakangan ini terus memindahkan usahanya ke sejumlah negara lain, salah satunya Indonesia.

KBN SBU Kawasan Cakung menjadi salah satu kawasan industri yang banyak diincar kalangan investor Cina. Dengan merelokasi usaha di Indonesia, ekspor produk mereka akan terhindar dari perang dagang AS-Cina.

Vice President (VP) Komersial PT KBN, Ryan Cipta Kesuma membenarkan trend larinya investor Cina ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.

Untuk merespon tren ‘membanjirnya’ investor Cina, KBN menawarkan sejumlah kemudahan, salah satunya kemudahan di bidang perizinan.

Kemudahan ini ternyata efektif dalam upaya menarik investor Cina terus berinvestasi di SBU Kawasan Cakung.

Sejauh ini cukup beragam investasi yang masuk, mulai dari yang memproduksi tusuk gigi, bikin furnitur anak, produksi marmer ataupun radio isotop, juga aneka pengolahan produk lain.

Kawasan Cakung banyak dipilih investor karena lokasi sangat strategis dan paling dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok, yang memudahkan arus keluar-masuk barang modal dan barang jadi.

Kelebihan lain, kawasan industri KBN merupakan obyek vital nasional (OBVITNAS) Kementerian Perindustrian, di mana dari sisi keamanan memiliki prosedur khusus sebagaimana telah diatur dalam regulasi Obvitnas. Seperti tidak boleh ada aksi demo di dalam kawasan KBN.

“Para investor lebih memilik KBN Cakung, karena selain factor keamanan,  inilah satu-satunya Kawasan industri yang memiliki akses paling dekat dengan pelabuhan,” kata VP Komersial KBN, Ryan C. Kusuma di hadapan puluhan wartawan yang mengikui “Media Gathering” di kantor pusat KBN, (1/11/2024).

Media gathering yang diikuti sekitar 25 jurnalis ini menghadirkan VP Komersial, VP Sekretariat Perusahaan, Direktur PT KBN Prima Logistik, dan GM Pusat Logistik Berikat (PLB).

KBN SBU Cakung sendiri sebenarnya berniat untuk mendesain ulang (redesign) kawasan, namun dengan membanjirnya relokasi perusahaan Cina di Cakung untuk, sementara waktu program redesign menyesuaikan dengan kondisi terkini di lapangan. (PROSPEK/M-01)