KPL Dapat Kepercayaan Angkut ‘Supporting’ Kereta Cepat Jakarta-Bandung

PT KBN Prima Logistik (KPL) mendapat kepercayaan untuk mengangkut gerbong kereta dan berbagai pendukung kereta cepat Jakarta-Bandung yang diimpor dari China, akhir Desember 2022.
Supporting kereta cepat KCIC itu diangkut dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju depo di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
Setidaknya ada dua barang yang diangkut yakni berupa lokokotif dan main car. Masing-masing dengan spesifikasi pengangkut yang berbeda.
Lokomotif utama dengan panjang 21,1 meter, lebar 3,3 meter dan tinggi 4 meter diangkut Multi Axle/Commeto dengan spesifikasi panjang 22 meter, lebar 3,3 meter dan tinggi armada (ground clearance) 87 cm.
Sementara main car dengan dimensi 17,6 x 3,15 x 4,06 meter dengan sarana pengangkut yang digunakan berupa lowbed slidding dengan panjang 18 meter, lebar 3,3 meter dan tinggi (ground clearance) sesuai persyaratan setinggi 85 cm.
Waktu yang diperlukan untuk mengangkut kereta ujicoba teknis proyek strategis nasional (PSN) itu mencapai 3 hari tiga malam (3x24 jam).
“Hal ini karena truk pengangkut hanya bisa beroperasi antara pukul 20.00 sampai pukul 05.00 pagi hari,” kata Direktur PT KPL, Yato ketika ditemui di kantornya.
Untuk kelancaran perjalanan, menurut Direktur KPL, pihaknya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, mulai Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Jawa Barat, Jasa Marga, pihak kepolisian dan lainnya.
Pengangkutan kereta dengan panjang puluhan meter ini tidak mudah dan memiliki risiko yang tinggi. Perlu truk khusus dengan spesifikasi tertentu yang disyaratkan. Seperti misalnya untuk truk selain memiliki panjang tertentu juga harus punya ground clearance minimal 80 cm.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, KPL mengaku harus bekerjasama dengan pihak ketiga. Hal serupa juga pernah dilakukannya ketika mengangkut gerbong kereta dari Jakarta dengan tujuan sejumlah pulau dengan menggunakan moda angkutan laut pada tahun 2021 lampau.
Meski demikian, mengangkut supporting untuk kereta cepat Jakarta-Bandung milik KCIC menurut Yato merupakan tantangan tersendiri bagi KPL. Beruntung, semua proses berjalan lancar dan sesuai harapan KCIC.
Salah satu kejadian yang sempat mengganggu pihak KPL adalah ketika muncul berita tentang kecelakaan kereta di Bandung Barat yang mengakibatkan salah satu tenaga kerja asal China meninggal.
“Itu sangat mengejutkan, karena bersamaan dengan tibanya gerbong yang kita kirim ke Bandung. Tapi, setelah dicek, ternyata itu berbeda dengan gerbong yang kita kirim,” kata Yato.
Yang menggembirakan tentulah karena pekerjaan penuh tantangan di ujung tahun 2022 tersebut ternyata membawa berkah tersendiri bagi KPL. Maklum, ongkos angkut yang dibayar menjadikan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) KPL 2022 terlampaui, bahkan menyisakan laba sekitar 10%.
Capaian tersebut (belum diaudit) boleh jadi merupakan yang terbesar sejak PT KBN Prima Logistik berdiri awal 1 Januari 2021 lalu.
- 10 views
Leave a Reply