Gandeng Surya Raya, KPL Kembangkan Bisnis Angkutan Mobil Penumpang

MENJAWAB kebutuhan akan angkutan mobil penumpang ke luar daerah, PT KBN Prima Logistik (KPL) menjalin kerjasama dengan PT Surya Raya untuk mengembangkan usaha angkutan mobil penumpang.
Inovasi usaha yang sudah dijalani sejak Januari 2025 ini ternyata cukup prospektif.
Setidaknya sampai April ini kerjasama ini sudah berkontribusi yang signifikan bagi pemasukan perusahaan.
“Bisnis ini lumayan bagus. Setidaknya kalau dilihat selama Januari-April ini kita rata-rata mengantarkan 630 mobil ke beberapa daerah di Jateng, Jatim, Bali, NTB dan lainnya,” kata Direktur PT KPL, Supriyatno ketika ditemui di kantornya, Rabu (14/5/2025).
Hanya dengan pola vendor management system, KPL mendapat pendapatan bersih 7-8% per bulan. KPL yang tak resource, tak perlu menyediakan armada truk angkutan, malah mendapat branding dengan menempeli semua truk mitra dengan logo KBN PL.
Sejauh ini kerjasama baru untuk mengantar mobil penumpang satu merk saja. Ke depan program kemitraan ini bisa dikembangkan lagi dengan menyasar merk lain yang pabriknya di Jabodetabek.
“Prospek bisnis ini sangat bagus. Malah the next kita sedang menjajaki untuk angkutan intersuler lokal, dari Jakarta untuk tujuan ke semua pulau di Indonesia,” kata Direktur KPL.
Untuk merealisasikan ini, KPL tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan kapal ro-ro (roll on/roll off).
Kapal roro adalah jenis kapal yang dirancang untuk mengangkut kendaraan bermotor seperti mobil, bus, truk, serta penumpang. Kapal ini memiliki dek yang mudah diakses dan memudahkan proses bongkar-muat.
“Masih mencari kecocokan harga dengan perusahaan kapal roro. Pasar sudah ready,” jelas Supriyatno.
Dalam bisnis ini KPL akan mengambil posisi sebagai agen. KPL bertanggungjawab dari port to door (sampai agen penjualan) di pulau tujuan. Konsekuensi KPL harus menyediakan vendor. Namun, hal ini tidak jadi masalah berarti.
Dengan pola ini KBN bisa mendapat special price dari perusahaan pelayaran. Setidaknya tiap bulan akan ada 100-200 kendaraan yang dikirim antarpulau.
Inovasi ini ke depan tentu akan lebih meningkatan pendapatan KPL. Sampai April 2025, tambahan pendapatan dari car carrier ini sudah menambah revenue KPL naik menjadi Rp33,2 miliar (114%) atau di atas RKAP (Rp29,1 miliar).
Tahun lalu KPL mengalami kerugian akibat membengkaknya biaya operasional di unit gudang konsolidasi. Kini, KPL mencoba bangkit dengan sejumlah inovasi bisnis baru logistik, agar bila kondisi di gudang konsolidasi belum pulih bisa menyelamatkan perusahaan dari kerugian. <> My
- 3 views
Leave a Reply